Gengsi, ciyee yang gengsi. Kenapa sih kenapa? cerita-cerita dong sini. ^^
Bukan-bukan. Hari ini saya akan mengupas sedikit dari banyaknya makna dari kata “Gengsi” . Sudah pada tau kan gengsi itu apa? mungkin kalau digambarkan dalam kehidupan sehari-hari sih ini kali ya : “Malu dinilai nggak gaul, atau malu dinilai ketinggalan jaman atau apa? ada yang mau menambahkan lagi?” . Yup! itu lah gengsi. Gengsi menurut saya sendiri sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari ya. Nggak cuma dalam kehidupan anak-anak remaja lho, ibu-ibu dan bapak-bapak juga ada yang suka gengsi. Nggak semuanya sih. Cuma, efek negatif gengsi itu lumayan ya. Sampai bisa menjadi penghenti langkah menuju suatu atau hal-hal baru disebabkan oleh gengsi. ckckck.
Sekarang, banyak yang lebih mementingkan agar tetap update segala hal dibandingkan untuk mengejar suatu yang memberi pengalaman atau hal baru. Dan itu sedang banyak terjadi pada remaja-remaja di Indonesia. Nggak punya iPad, iPhone, Android, Blackberry, Tablet, DSLR dan sebagainya harus punya! alasannya sih “Malu dong!” atau “Ngga update banget sih!” atau “Temen-temen pada punya, masa aku enggak?” dan alasan yang lain.
Nah, jika mereka nih ya, para remaja-remaja yang lebih mementingkan agar dilihat gaul atau nggak ketinggalan jaman apa mau mereka jualan? apa mau mereka usaha untuk nyari uang sendiri untuk biaya pendidikan? No! jangan biarkan malu atau gengsi membuat langkah menuju masa depan terhalang. Karena, menuju masa depan cemerlang nggak selalu mulus. Ditambah kalau cuma mengandalkan orang tua, mau jadi apa? Ditambah para remaja sekarang nggak mau dibilang kampungan atau apa lah itu namanya. Lebih menjaga cover dari pada melihat kedepan. Malu dikomentarin negatif. Ciyee, kalau begini terus mau jadi apa? 
Ditambah, miris banget nggak sih? kalau dalam pendidikan juga ada yang masih gengsi-gengsian? serius, ada. Seperti ini nih : Milih-milih sekolah favorit biar disangka pintar atau elegan. Terus milih-milih jurusan favorit di SMA atau di Kuliah biar terkenal atau apalah itu. What’s happened?????
Serius, ini bukan miris lagi! sangat!
Ditambah, banyak orang gengsi dan gengsi menghentikan langkah-langkah mereka untuk menuju impian mereka. Banyak orang telah terhasut oleh hasutan kalau “Kalau kamu pakai ini atau ngelakuin ini, nggak takut dibilang norak, kampungan tuh sama orang-orang? malu ih!” . Jujur, ini menurut pengamatan saya adalah hal nyata. Dan banyak terjadi dilingkungan pertemanan saya. Banyak yang ingin melakukan suatu hal yang menurut saya keren banget, tapi ternyata mereka mengurungkan niat melakukannya karena kata mereka “Aku malu, aku takut dibilang ini itu. Aku harus gimana?”
Apa yang terjadi dengan semuanya? kenapa karena gengsi langkah awal yang bagus dan sempurna menjadi memudar karna hanya takut dibilang ini itu. Padahal, cuek aja lagi! Langkah jangan sampai memudar karena omongan. Yang ngomongin itu akn bungkam ketika melihat kita yang dulu dianggap norak jadi sukses! manis itu selalu terakhir, kecuali soal makanan atau minuman ya. Hehehe
Oke, mungkin cukup sekian. Semoga bermanfaat?!